Musik merupakan bagian yang sangat lekat di kebudayaan tradisional Jepang. Musik mempengaruhi media, ekonomi, dan bahkan subkultur mode. Di masa lalu, alat musik tradisional Jepang membantu musik menghiasi aula bangsawan dan mengiringi pertunjukan teater.
1.Shakuhachi
Salah satu alam musik tiup tradisional dari Jepang yang paling terkenal ialah shakuhachi. Lebih dikenal sebagai seruling Jepang, instrumen ini telah digunakan oleh umat Buddha Zen sebagai alat spiritual untuk praktik meditasi yang dikenal sebagai ‘suizen’.
Dipegang secara vertikal, alat musik tiup ini memiliki empat lubang didepan dan satu di bagian belakang dan secara tradisional terbuat dari bambu. Digunakan untuk tujuan meditasi, musik shakuhachi pada awalnya digunakan untuk pencerahan spiritual pribadi daripada pertunjukan publik.
Jika Anda ingin melihat masyarakat Jepang memainakan alat musik ini, dapat melihat para biksu memainkan permainan Slot Gacor Hari Ini, atau repertoar shakuhachi tradisional, dalam konser.
2.Koto
Merupakan salah satu alat musik yang dianggap sebagai instrumen nasional Jepang, pertunjukan koto harus ada dalam daftar tontonan Anda. Koto adalah instrumen senar Jepang yang diletakkan di tanah dan dipetik dan mirip dengan gayageum Korea dan Zheng Cina.
Menurut sejarah, alat musik tradisional koto terbagi dalam dua varietas, tipe 13 senar dan tipe 17 senar. Sekarang, Anda dapat menemukan beberapa dengan 20, 21, atau 25 string! Koto sangat besar — biasanya sekitar 180 cm dengan panjang sekitar enam kaki dan terbuat dari kayu kiri. Musik yang terbuat dari koto dikatakan romantis.

3.Sanshin
Banyak yang bilang alat musik tradisional Jepang ini mirip dengan instrumen dari Pulau Karibia. Sanshin, instrumen senar Jepang yang dibuat dengan kulit ular dari Okinawa, memiliki lebih banyak dentingan daripada ketukan santai yang biasanya Anda kaitkan dengan kehidupan pulau.
‘Sanshin’ yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘tiga senar’, dan instrumen ini hanya memiliki itu. Anda memiliki senar jantan, senar tengah, dan senar betina, dengan senar jantan menghasilkan nada terendah dan senar betina menghasilkan nada tertinggi.
4.Shamisen
Salah satu alat musik tradisional Jepang yang masih terkenal sampai saat ini adalah shamisen. Shamisen adalah kecapi 3 senar yang dianggap sebagai variasi dari sanshin Okinawa. Meskipun leher shamisen memiliki panjang yang sama dengan gitar, namun tidak memiliki fret.
Menurut sejarah kebudayaan Jepang, shamisen ini ada sejak periode Edo, shamisen populer digunakan di teater tradisional seperti bunraku dan kabuki, serta mengiringi pertunjukan vokal dalam gaya seperti Kouta, Jiuta, dan Nagauta.
5.Biwa
Alam musik tradisional petik dari Jepang yang satu ini bernama Biwa. Biwa adalah kecapi berleher pendek yang dimainkan dengan plektrum besar yang dikenal sebagai bachi.
Dahulu kala di Jepang terdapat pemain biwa yang berkeliling dan dikenal sebagai biwa-hoshi sangat populer selama beberapa waktu. Musik mengiringi cerita, yang paling terkenal adalah The Tale of the Heike. Digunakan dalam gagaku (musik istana tradisional Jepang) sejak abad ke-7, instrumen ini akhirnya kehilangan popularitas dengan masuknya musik modern selama Era Meiji.